Wajah Baru Masjid Istiqlal

Alhamdulillah, setelah menunggu hampir dua tahun, Masjid kebanggan masyarakat Indonesia, yakni Masjid Istiqlal, telah resmi dibuka untuk umum.

Singkat cerita, masjid terluas se-Asia Tenggara ini sempat mengalami renovasi sejak Mei 2019. Nah, sebenanya renovasi Masjid Istiqlal sudah selesai sejak Agustus 2020 dan sudah diresmikan oleh Presiden Jokowi pada Januari 2021 silam. Namun, berhubung kasus Covid-19 di Jakarta masih tinggi dan belum terkendali, maka pengurus masjid memutuskan untuk belum membuka Masjid Istiqlal untuk umum.

Alhamdulillah di Ramadan 1442 H ini, masyarakat umum sudah mulai bisa memanfaatkan masjid Istiqlal untuk beribadah kepada Allah. Di akun resmi Instagram Masjid Istiqlal pun sudah terpampang jadwal imam dan Khatib Salat Jumat serta Salat Tarawih.

Masjid Istiqlal dilihat dari Stasiun Juanda

Kebetulan banget, di pertengahan bulan April alias di awal Ramadan ini gua lagi ambil cuti. Tadinya sih ngajuin cutinya di awal bulan April, eh ternyata udah keduluan sama yang lain :(. Yauds, ada hikmahnya juga dapet cuti di awal bulan Ramadan, jadi bisa fokus ibadah (?)

Gua pun gak melewatkan kesempataan ini untuk melihat wajah baru Masjid Istiqlal pasca renovasi. Gua langsung WA temen kuliah yang kini mengadu nasib di Jakarta, yakni Aris alias Manto, buat Salat Jumat di Masjid terbesar se-Indonesia ini.

Buat yang belum tahu, renovasi ini memakan biaya yang cukup besar, yakni Rp 511 miliar yang seluruhnya diambil dari APBN. Penasaran gak sih, dengan biaya sebesar ini, apa saja yang berubah dari Masjid Istiqlal? Yuk, kita bahas dari eksterior nya dulu ya!

Baca Juga : Masjid Istiqlal, Wujud Ungkapan Syukur Bangsa Indonesia

Secara umum, fisik bangunan utama Masjid Istiqlal tidak mengalami perubahan. Hal ini karena Masjid Istiqlal merupakan cagar budaya yang bentuk bangunannya tidak boleh berubah. Secara garis besar, renovasi yang dilakukan pertama kali sejak Istiqlal berdiri ini hanya mengubah tata lanskap, memoles, membersihkan, memperindah bangunan, pengaturan tata cahaya (lighting), dan menambah aksesoris pendukung masjid. 

Perubahan pertama adalah adanya ruang parkir bawah tanah (basement). Jika dulu lahan parkir Istiqlal cukup terbatas, kini setelah renovasi terdapat tambahan basement dua lantai yang dapat menampung 2.000 kendaraan. Lahan parkir yang semula berada di atas muka tanah kini disulap menjadi taman.

Basement Istiqlal

Dari basement, gua dan Aris masuk lewat Plaza Al-Fattah, yang menjadi salah satu plaza yang mengalami renovasi. Salah satu renovasi paling kentara adalah penggunaan batu andesit sebagai ‘lantai’ pijakan, menggantikan penggunaan aspal. Lanskap taman di plaza Al-Fattah juga diubah menjadi lebih minimalis, elegan, dan tertata.

Tempat penitipan barang dan alas kaki, yang semula berada di dalam ruangan masjid, kini direlokasi di dekat plaza pintu masuk. Penitipan ini sifatnya opsional, ya. Bagi pengunjung yang gak mau menitipkan alas kaki dan barangnya bisa dibawa masuk ke dalam masjid dan dimasukkan ke dalam tas dengan catatan dilapisi dengan kantong kresek atau pelapis lainnya.

Plaza Al-Fattah setelah renovasi
Layout nya minimalis tapi bagus!
Papan penunjuk Plaza Al-Fattah
Papan penunjuk dibuat lebih modern dan ditulis dalam tiga bahasa (Indonesia, Arab, Inggris)
Plaza Al-Fattah (dulu vs sekarang)
Gerbang dan plaza Al-Fattah yang menghadap Gereja Katedral Jakarta, kini dibuat lebih simpel dan minimalis
Bagian pinggir Kali Ciliwung yang membelah Masjid Istiqlal juga direnovasi. Dari sebelumnya hanya berupa tanggul biasa, kini Masjid Istiqlal punya riverfront yang dilengkapi dengan amphitheater setelah mengalami renovasi. Ala-ala Sungai di Korea gitu deh. Tapi ya tetep aja air nya keruh dan berwarna coklat *berasa liat kolam Susu M*lo :D.

Istiqlal Riverfront 
Masjid Istiqlal juga memiliki area PKL yang lebih tertata rapi, dengan kios-kios yang cukup minimalis (waktu gua ke sana, kios-kios ini belum ditempati).


Kios-kios minimalis

Masjid Istiqlal saat ini pun lebih ramah lingkungan. Dalam upaya mengusung konsep green building, Masjid Istiqlal kini menggunakan energy yang berasal dari panas matahari (surya). Panel-panel surya ini dipasang di atas atap koridor yang mengelilingi teras raksasa Masjid Istiqlal.

Susunan panel surya di Masjid Istiqlal
(Foto diambil dari ruang lantai kedua)

Bukan hanya penggunaan panel surya, konsep green building di masjid ini juga ditunjukkan dengan adanya tanaman sulur yang ditanam di atas koridor. Meskipun hanya tanaman bersulur, setidaknya keberadaan tanaman ini cukup membuat Masjid Istiqlal semakin asri dan juga makin hijau.


Tanaman sulur di sepanjang koridor
Bangunan utama Istiqlal dari arah teras raksasa
(dulu vs sekarang)

Areal teras raksasa dan menara masjid tidak banyak mengalami perubahan. Tegel (ubin) di teras ini pun masih sama. 

Nah, salah satu perubahan paling signifikan setelah renovasi adalah, kubah Istiqlal yang semakin bersih dan kinclong! Selain kubah, marmer yang melapisi bangunan ini juga semakin mengkilat. Ga percaya? Ini Buktinya!

Kubah Istiqlal yang putih berseri, dilihat dari peron Stasiun Juanda
Kubah Istiqlal sebelum dan sesudah renovasi. Lebih kinclong kan?

Selain kubah dan bangunan yang jadi lebih bersih, salah satu perubahan di fasad Masjid Istiqlal adalah adanya gerbang tambahan yang langsung menghadap ke lapangan Banteng (Monumen Pembebasan Irian Barat). Biasanya gerbang ini yang jadi latar belakang foto orang-orang kalau habis sepedaan 🤣

Masjid Istiqlal dilihat dari Gerbang Lapangan Banteng
Setelah puas lihat-lihat eksterior anyar Istiqlal, yuk kita masuk ke bagian dalamnya. Kira-kira apa aja ya yang berubah? Oh iya, Masjid Istiqlal menerapkan protokol yang cukup ketat untuk jamaah dan pengunjung yang datang. Setiap orang wajib mencuci tangan sebelum masuk ke area batas suci. Setelah itu, jamaah diukur suhu tubuhnya dengan thermo gun. Alhamdulillah saya bisa masuk. 

Pemeriksaan suhu tubuh di Pintu Al-Fattah
Salah satu perubahan paling mencolok setelah renovasi adalah tata cahaya (lighting) di dalam Masjid Istiqlal. Jika dulu pencahayaan di masjid ini cenderung monoton dan agak kurang bercahaya (redup), namun kondisi setelah renovasi berbalik 100%. Istiqlal berhasil disulap menjadi Rumah Allah yang pernuh cahaya. Salah satu bagian yang berubah signifikan adalah pencahayaan di bagian atap. Cahaya diatur sedemikian rupa bak bintang di malam hari. Masya Allah merinding euy. Bagus bangettt!

Interior Istiqlal pasca renovasi, nampak lebih mewah dan bercahaya.
Ada yang tahu penggalan ayat yang mengelilingi Kubah Istiqlal diambil dari surah apa? 
Bagaikan salat di bawah taburan bintang :")
Ke-12 pilar Masjid Istiqlal kini juga dilengkapi dengan kipas angin (fan) untuk memberi hawa sejuk bagi jamaah

Karena sedang pandemi dan untuk menerapkan protokol kesehatan, jarak antar shaf di Masjid Istiqlal diatur setiap satu meter, baik dari kanan kiri maupun depan belakang. Pengurus masjid juga tidak menggelar karpet/sajadah. So, pastikan kalian membawa alat salat sendiri jika ingin salat di masjid Istiqlal.

Jangan lupa jaga jarak dan bawa alat salat sendiri 

Bagian lain yang nampak berubah cukup signfikan adalah mimbar khatib dan mihrab (tempat imam salat). Mihrab Masjid Istiqlal selama ini hanya berupa dinding marmer putih berbentuk segi empat dengan lengkungan kubah bawang. Kini, mihrab baru dibuat lebih futuristik, yakni berbentuk persegi panjang berwarna emas dengan lengkungan di dalammya, yang dilapisi oleh baja.

Mihrab Baru Istiqlal
Mihrab ini semakin sakral dengan adanya kaligrafi "Tiada Tuhan yang Patut Disembah Selain Allah dan Muhammad adalah Utusan Allah" yang dibuat bercahaya.

Kaligrafi Allah Azza wa Jalla di sebelah kanan dan kaligrafi Nabi Muhammad SAW di sebelah kiri mihrab juga diubah menjadi lebih minimalis. Lampu gantung raksasa yang digantung di tengah-tengah kubah juga diganti menjadi lebih minimalis.

Kekaguman gua dengan 'The New Istiqlal' ga berhenti sampai di sini aja gengs. Pas azan Salat Jumat mau berkumandang (sekitar jam 12), tiba-tiba cahaya biru yang menerangi kubah raksasa berdiameter 45 m ini berubah jadi kuning. Jadi mirip matahari gitu deh. Gua dengerin khotbah serasa di bawah sinar matahari jadinya Haha. 

Cahaya kubah yang berubah jadi kuning emas. Perpaduan apik kubah raksasa dengan pencahayaan atap membuat jamaah berasa di luar angkasa (?)

Ruang Salat utama dilihat dari lantai kedua
Satu hal lagi yang bikin merinding adalah, selesai azan salat Jumat berkumandang sekitar pukul 12.01, selang satu menit kemudian lonceng di Menara Gereja Katedral berbunyi dengan lantangnya. Ya Allah.... Indahnya Indonesia-ku. Di saat azan dan lonceng gereja bisa berbunyi beriringan :”))). Nah, dalam rangka memperkuat rasa toleransi umat beragama, saat ini sedang dibangun terowongan silaturahmi yang akan menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. Jadi gak sabar lihat hasilnya!

Seperti yang gua jelaskan di atas, protokol kesehatan di Masjid Istiqlal sangat ketat. Sekitar 90 menit setelah salat Jumat (setelah kajian Jumat selesai), ruang salat utama harus steril dari jamaah. Sebab, pengelola masjid akan melakukan sterilisasi dan penyemprotan desinfektan di ruang salat utama sebagai bentuk pencegahan penularan Covid-19. 

***

Nah itu dia sedikit review mengenai tanpilan baru Masjid Istiqlal pasca renovasi. Overall, Masjid Istiqlal sebagai Masjid Nasional Indonesia sudah jauuh lebih baik dari kondisi terakhir ketika gua berkunjung pada Maret 2019. Namun, memang masih ada sejumlah aspek pengelolaan yang mesti diperbaiki. Tidak lain dan tidak bukan untuk menambah estetika dan kenyamanan umat dalam beribadah.

Misalkan, masih terdapat sampah (terutama plastik) yang mengambang di aliran Kali Ciliwung. Kemudian, tanaman liar juga mulai tumbuh subur di jembatan kayu yang baru dibangun dekat pintu gerbang lapangan banteng. Selain itu, jalur masuk-keluar parkir motor dan mobil yang digabung menjadi satu juga membuat jamaah kebingungan, terutama ketika ingin keluar masjid. Kesadaran pengujung dalam membuang plastik bekas membungkus alas kaki juga masih kurang, terbukti dengan banyaknya sampah plastik pasca salat Jumat kemarin.

Akhir kata, bagi yang ingin mengunjungi Istiqlal pasca renovasi, jangan lupa tetap laksanakan protokol kesehatan dan bawa alat ibadah sendiri ya! 

Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain Allah, maka merekalah yang termasuk golongan orang-orang yang selalu mendapat petunjuk (dari Allah Ta’ala) 

 QS At-Taubah: 18

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.