Spongebob Squarepants, Makin Lama Makin Garing?


Siapa sih yang gak kenal Spongebob Squarepants?

Sebagai seorang penggemar kartun, gua sudah mengikuti serial Spongebob sejak kecil, bahkan sejak Spongebob masih tayang di Lativi (sekarang TV One). Jokes yang ringan, alur cerita yang sederhana, dan kaya pesan moral menjadi alasan gua (dan mungkin orang lain di seluruh dunia) menyukai serial kartun ciptaan mendiang Stephen Hillenburg ini. Meskipun selalu diulang-ulang dan adegannya ada yang dipotong (Fu*cek kau GTV!!), tapi ga ada rasa bosan setiap nonton Sponge berwarna kuning ini.

Tapiii, bagi penonton setia Spongebob mungkin merasa jika makin lama episode Spongebob makin garing. Hasilnya? Spongebob pun semakin hilang 'kelucuannya'. Setidaknya, sampai seaseon 6 Spongebob masih lumayan seru. Tapi sejak season 7 ke atas, jokes dan alur cerita dari Sponge kuning ini udah gak relevan dan sering kelewat batas. Berikut ini adalah beberapa alasan kenapa Spongebob mulai kehilangan jatidirinya.

Degradasi/Perubahan Karakter Personal Masing-masing Tokoh

Hai sayang

Bagi gua pribadi, penokohan dalam suatu film atau kartun sangat penting untuk membangun. Banyak penokohan dalam Spongebob yang berubah seiring dengan bertambahnya season. Patrick misalnya. Dulu si bintang laut merah jambu ini dikenal sebagai sosok yang bodoh tapi cenderung lugu (polos) dan sering mengeluarkan perkataan bijak. “Pemujaan yang berlebihan tidak sehat”,“Aku lebih suka jadi idiot daripada kehilanganmu”, “Teman adalah kekuatan”, "Hai sayang," adalah beberapa quote dari Patrick yang sangat memorable. 

Tapi sekarang? Patrick hanyalah seekor (seorang) Bintang Laut bodoh yang bahkan bodohnya pun dibuat-buat. Atau mungkin seekor Bintang Laut serakah yang mencoba mengeksploitasi tinta temannya untuk dijual sebagai minuman (episode Ink Lemonade). Padahal dulu di episode, uang hasil penjualan Pretty Patty dibagikan lagi ke pengunjung. Jujur jadi kesel sendiri kalo liat Patrick yang sekarang wkwkw.

Terus kalau diperhatikan nih, di episode baru ini justru sering muncul tokoh-tokoh yang dulunya jarang muncul, contohnya kayak Bubble Bass. Terus ada juga Tattletale Strangler alias Si Pengawal yang muncul pas perayaan ulang tahun Spongebob (episode SpongeBob's Big Birthday Blowout). Ngapain coba si Tattletale dateng ke acara ultah Spongebob? Bukannya dia penjahat? 🤣. Semacam pemaksaan alur cerita tapi jatuhnya ga nyambung :(

Positive thinking aja mungkin si Pengawal udah tobat gara-gara nonton FTV azab di Indosiar
Hal ini berbeda dengan kartun lawas lainnya, Doraemon misalnya yang berhasil mempertahankan konsistensi penokohan dari masing-masing tokoh. Dari dulu sampai sekarang Sizuka tetap digambarkan sebagai pribadi yang lembut, penyayang, dan terkadang baper. Nobita yang tetap pemalas dan bodoh, Suneo si orang kaya yang sombong, Dekisugi yang pintar, jago masak, dan berjiwa penolong, serta Giant (Takeshi) yang dari dulu hingga sekarang suaranya tetap falls, pemarah, pembully, dan kadang setia kawan.

Linestory/alur cerita yang berantakan
The Nitwitting, salah satu episode terburuk dan paling menjijikan
Banyak penggemar Spongebob yang kemudian menyalahkan Kaz sebagai Storyboard Director And Writer yang berperan sebagai penulis cerita terutama di episode-episode baru. Penonton pun banyak yang membandingkan alur cerita buatan KAZ yang cenderung cringe dan berantakan dengan alur cerita besutan Paul Tibbit yang sederhana namun tetap lucu. Bila dibandingkan dengan episode lama, Spongebob episode baru cenderung punya story line yang ‘dipaksakan’, gak natural, dan pada akhirnya membuat cerita jadi kurang ‘greget’.

Jokes yang Garing dan Terkesan dipaksakan
Mungkin poin ketiga ini tidak dapat dipisahkan dari poin kedua. Line story yang berantakan pun berujung pada jokes yang kurang alami dan terkesan dipaksakan.

Banyak adegan-adegan yang cringe
creepy gak sih...
Mulai dari minum ludah orang lain (Eps. The Nitwitiing), kepala Squidward yang tertancap clarinet akibat dilempar batu oleh Patrick, otak yang melayang-layang (eps. Whirly Brain), atau kumpulan adegan kaki yang berkali-kali dilindas benda berat (eps. My Leg). Bukannya lucu tapi malah cringe gak sih…. Lagi-lagi, KAZ-lah yang paling banyak disalahkan terkait banyaknya adegan cringe dan gore di episode baru Spongebob

Minim Pesan Moral
Episode-episode lama Spongebob juga mengandung banyak pesan moral. Misal Episode "Pressure" mengajarkan kita untuk menghargai perbedaan (makhluk darat vs mahkluk laut). Lalu episode “Whale of a Birthday” mengajarkan kita agar tidak pelit kepada anak sendiri. Adapula episode “Driven to Tears” yang memberi pesan moral agar kita tidak iri dan dengki pada teman sendiri. Dan, hal-hal inilah yang tidak bisa kita lagi di episode-episode terbaru.

Kalau sekarang, apa pesan moral yang bisa dipetik dari episode "My Legs", "Whirly Brains", "Pat the Horse", atau "Ink Lemonade"? Nothing~~

Episode-episode yang tidak memorable
Linestory yang rapih ditambah jokes yang natural membuat episode-episode lama Spongebob lebih memorable dan berkesan. Mulai dari ‘kulit kerang ajaib’, ‘kata-kata terlarang’, ‘gelembung sahabat’, ‘Rocky’, ‘Pie yang bisa meledak’, ‘MYSTERY’, Doodle-Bob dan lainnya.

kalian pasti tahu episode ini
Ditambah, soundtrack-soundtrack di episode lama lebih catchy dan gampang diingat. Semua pasti ingat lagu "The Fool Who Ripped His Pants" ketika Spongebob merobek celananya. Lagu "The Jellyfish Jelly Sandwich Song," ketika Spongebob menambahkan jelly ubur-ubur ke makan siangnya hingga lagu “Loop de Loop” di episode Spongebob yang lupa cara mengikat tali sepatu.

Jangan lupakan juga“Best day ever’ yang menjadi salah satu soundtrack terbaik di kartun ini.

Di episode-episode lama juga banyak kalimat-kalimat yang sangat memorable, seperti Pemujaan yang berlebihan tidak sehat,” “Uang lebih terasa manis daripada madu,” “Kenapa kau lakukan hari ini kalau kau bisa melakukannya besok?”, “Untuk membuat kesuksesan, otot lebih dibutuhkan daripada senyum,” “kunyah…kunyah… telan,” “Kenapa harus ada matahari tenggelam di hari yang sempurna?” dan sebagainya.

Animasi yang aneh dan berantakan
lebay banget asli :(
Jujur ya, ini pendapat pribadi, gua lebih suka sama animasi episode lama. Meski masih terkesan jadul, tapi geraknya masih alami dan natural. Beda dengan animasi gaya sekarang yang cenderung ‘lebay’ dan geraknya sangat dinamis dan spontan. 

Pengisi suara (dubber) yang berubah
Ini sangat subjektif sih, tapi gua pribadi lebih suka sama pengisi suara di episode lama. Lebih alami aja dan lebih memorable gitu. Kalau sekarang mah.. hadeuh. Pengisi suara Spongebob jadi mirip dubber Detective Conan, suara Squidward jadi cempreng, Tuan Krabs kalo ngomong kayak orang ngeden pengen b*rak :(. Sepertinya cuma dubber Plankton doang yang belum diganti sampai saat ini.

Beberapa Episode terbaru yang... hmmm lumayan lah

Kracked Krabs
Meski makin lama makin garing, tapi masih ada beberapa episode terbaru yang menurut gua masih lumayan seru (meskipun gak seseru episode-episode lama). Beberapa di antaranya ‘Company Picnic’, ‘Drive Happy’, ‘Kracked Krabs’, 'Eek, an Urchin!', 'Pineapple Invasion', dan ‘SpongeBob's Last Stand’.

Beberapa episode terbaru Spongebob yang menurut gua merupakan ‘the worst episode’ dengan pertimbangan : (1) alur yang membosankan, (2) creepy dan cringe, (3) terlalu maksain:
  • Ink Lemonande
  • Frozen Face-Off
  • Fun-Sized Friends
  • My Leg
  • Trenchbillies
  • Kenny the Cat
  • Salsa Imbecilicus
  • Snooze You Lose
  • Life Insurance
  • Bunny Hunt
  • Old Man Patrick
  • The Krusty Kleaners
  • The Nitwitting
  • Pet Sitter Pat
  • Demolition Doofus
  • Patrick's Coupon
Itulah kiranya beberapa alasan yang mungkin jadi penyebab kenapa makin lama Spongebob Squarepants makin garing. Inti dari tulisan ini adalah, I (we) really miss the old Spongebob.

18 komentar:

  1. Iya, gw gak begitu suka episode spongebob skarang, gak ada lucunya, dan kayak maksaain. Gw dulu suka banget spongebob, habis pulang sekolah nonton spongebob, gak langsung ganti baju sampe dimarahin 🤣. Gw paling suka yang tuan krab jual barang-barang sampah terus tuan krab ngebohong-bohongin kayak payung rau lah, mangkuk sup yang ternyata kayak anunya toilet lah.DLL. Gw sekarang dah pensiun nonton spongebob karena gak selucu kayak dulu tapi... yasudah lah ya ini karena mendiang pembuat kartun spongebob sudah meninggal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Heheh same here. Gua sekarang cuma rewatch episode2 lama. Kalau ada episode baru malah langsung skip

      Hapus
  2. Betuull,, Sedihh banget yaa,, ����������������

    BalasHapus
  3. Sama kalo saya sih karena pengisi suara dan alurnya aja sih yang membosankan. Untuk pengisi suara enakan (khas) Ade Kurniawan. Tapi sekarang pengisi suaranya kayak Woody woodpaker, udah berubah aja gitu gak enak didenger

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyap bener. Salah satu aspek yg bikin kurang 'srek' sebenernya pengisi suaranya sih, hampir semua berubah. Sorry to say, pengisi suara Tn Krab terlalu maksain, kayak orang nahan b*oker :(

      Hapus
  4. benerr bgttt gw sampe nyari treat2 atau artikel yg ngebahas jg eh ada ini, ternyata sependapat, sb yg sekarang lebay bgt eps barunya, jatuhnya malah bosen dan cringe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ternyata banyak yang merasa kalau spongebob sekarang makin garing dan makin aneh

      Hapus
  5. Kirain cuman gua doang yang ngerasa kaya gitu, di mulai dari pengisi suara yang kurang cocok, juga dari alur cerita yang minim pesan moral, kalau dulu gua suka karna banyak kata² yang bisa di ambil, kalau sekarang terkesan memaksakan dan kurang pelajaran nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, pengisi suara, alur, jokes, semuanya udah berubah, jadi berkurang lucunya

      Hapus
  6. Beberapa hal yang ingin saya komentari tentang postingan ini:

    1. Mengenai tokoh yang jarang muncul namun kemudian kembali seperti Bubble Bass dan Strangler, hal ini memang inisiatif dari tim SpongeBob masa kini yang berusaha membuat referensi dan mengembalikan tokoh-tokoh episode terdahulu untuk tampil lagi di episode-episode terbaru, yang kemunculan tokoh-tokoh tersebut adalah merupakan permintaan dari fans. Mungkin bisa dibilang pemaksaan alur cerita, tapi hal itu dilakukan demi menyenangkan para fans juga.

    2. Tokoh figuran mulai mendapat perhatian, seperti tokoh Fred yang awalnya cuma sebagai tokoh ikan biasa yang hanya menjadi figuran, kemudian malah mendapat perhatian dari fans hingga akhirnya dia pun menjadi tokoh utama di episodenya sendiri yaitu "My Leg" (Musim 10).

    3. Perubahan karakter sepertinya mulai terjadi di era Paul Tibbitt dan makin diperparah di era Marc Ceccarelli-Vincent Waller. Patrick yang di era Hillenburg cuma sebagai bintang laut yang polos namun kadang menginspirasi justru dibuat menjadi bodoh dan ceroboh di era Tibbitt (kurang lebih mulai season 6) dan mulai benar-benar idiot di era Ceccarelli-Waller.

    4. Banyak yang bilang Kaz itu cringe dan Paul Tibbitt sederhana tapi lucu. Saking bencinya fans sama Kaz mereka sampai lupa kalau Kaz sebenarnya juga menulis episode-episode yang lumayan bagus waktu dia bergabung di season 3. Yang jadi masalah adalah zaman udah berbeda, cerita yang sederhana belum tentu sukses dan lebih baik membuat cerita yang ngalor-ngidul tapi disukai oleh fans. Di era Paul Tibbitt juga ada episode yang jelek seperti A Pal for Gary dan Stuck in the Wringer.

    5. Mengenai adegan-adegan yang garing atau cringe, memang kebanyakan adegan-adegan tersebut muncul di era Marc Ceccarelli dan Vincent Waller. Masalah visual adalah yang membuat saya kurang nyaman menyaksikan SpongeBob di masa kini karena entah Ceccarelli dan Waller mau saja untuk menerima ide cerita yang cringe tersebut untuk dibuat dan ditayangkan. Disain animasi di SpongeBob saat ini (era Ceccarelli-Waller) harus saya akui memang kurang nyaman untuk dinikmati, terutama ekspresi tokoh yang berlebihan.

    6. Mengenai pesan moral, saya merasa bahwa tim produksi SpongeBob saat ini hanya mengejar jumlah episode yang banyak dan juga keuntungan besar yang diminta Nickelodeon. Yang penting bagi mereka adalah keuntungan, urusan pesan moral lebih baik nanti saja. Lagipula, untuk menulis episode dengan pesan moral pasti butuh banyak mikir dan waktu yang lama dan tim produksi juga dikejar deadline oleh Nickelodeon, jadi ya lebih baik bikin yang episode yang bisa lucu dan dinikmati aja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah lengkap banget. Intinya emang spongebob yang dulu jauh lebih lucu dan lebih valuable dari yang sekarang..

      Hapus
  7. Ternyata bukan gw aja yang mikir gitu,ternyata ada orangnya bang pendapat kita bener-bener sama!.Sedih gw pengen spongebob yang dulu😭😭

    BalasHapus
  8. IYA WOIII. GW JUGA SEPENDAPAT SAMA LO..��. Kartun ter-ter-ter-terfavorit gw berubah menjadi kartun cringe dan creepy. Bukan bermaksud tidak menghargai creatornya, tapi itu bikin sakit hati saat rating kartun favorit gue mulai menurun����

    BalasHapus
  9. Ternyata ga cuma saya aja yg mikir gitu. Saking disturbingnya episode SpongeBob sekarang sampe saya nyari2 artikel yg bahas ini dan ketemulah blog anda.

    Kalo saya sendiri masih nonton selama yg diputar episode lama. Emang bener ga ada yg bisa ngalahin pengisi suara lama, bener2 natural terutama pengisi suara Squidward (favorit saya).
    Begitu masuk episode baru dan pengisi suaranya jadi pengisi suara Detektif Conan yg lama, vibe lucunya langsung hilang. Lha wong slama ini udah terpatri dalam ingatan klo Conan ngomongnya kasus2 pembunuhan😅

    Nah pokoknya pas nonton klo berganti ke episode yg baru, dahlah beranjak dri depan TV 😆


    Btw episode2 baru saking cringe dan gorenya menurut saya jadi mirip Happy Tree Friends deh...

    BalasHapus
  10. Patrick udh ga sekalem dulu T_T

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.