KKL Part 5 : Mandi Matahari di Pantai Pandawa


Tujuan kami selanjutnya masih berada di Kabupaten Badung, tepatnya Pantai Pandawa di Desa Kutuh. Pantai Pandawa merupakan objek wisata pantai yang tergolong baru dibanding 'seniornya' seperti Pantai Kuta, Sanur, atau Dreamland. Sebelum dijadikan objek wisata, pantai ini dahulu digunakan masyarakat untuk bertani rumput laut. Menurut Bli Adi sebagai tourguide, Desa Kutuh merupakan desa yang tandus. Tanah nya adalah tanah kapur yang kurang cocok untuk bertani. Nah, oleh sebab itu di sepanjang perjalanan menuju pantai ini, tak jarang kita akan melihat bangunan Pura berwarna putih yang terbuat dari batu kapur.

Pemandangan dari atas tebing
Sebelum bernama Pantai Pandawa, pantai ini bernama pantai Melasti. Melasti merupakan upacara yang dilakukan umat Hindu dalam rangkaian Hari Raya Nyepi. Dahulu, para penduduk desa harus menuruni tebing setinggi 60 meter untuk melakukan melasti. Atas inisiatif sendiri, warga desa kemudian membuka akses jalan menuju pantai Melasti. Mereka 'membelah' tebing keras yang terbuat dari batu kapur. Cerita ini mirip dengan salah satu bagian Epos Mahabarata dimana Lima Pandawa (Panca Pandawa) membuat jalan keluar ketika dikurung di Goa Gala-Gala. Oleh sebab itu, Pantai ini kemudian diberi nama Pantai Pandawa. Thanks Bli Adi yang sudah menjelaskan :) 

Bima-Sadewa-Dharmawangsa (Yudistira)
Tiket masuk ke pantai ini adalah Rp 10.000 untuk wisatawan domestik. Setelah memasuki pintu masuk, pengunjung akan disuguhi pemandangan berupa 6 Patung berwarna putih yang terletak di dalam tebing yang sudah diukir. Keenam patung ini merupakan Lima Pandawa bersama ibunya, Dewi Kunti. Urutan patung dimulai dari yang paling tua, yakni Dewi Kunti (Ibu dari Panca Pandawa), Dharmawangsa (Yudistira), Bima, Arjuna, dan si kembar Nakula dan Sadewa. Masing-masing patung dibuat oleh arsitek dan desainer yang berbeda. 


Pantai Pandawa cocok untuk orang yang tidak bisa berenang, karena ombaknya kecil sebab sudah pecah di tengah laut. Alhamdulillah, bisa berenang..Eh tapi gua ga bawa baju ganti :". Soal keindahan pantai ini? Ga usah diragukan lagi! Pasir putih nan halus terhampar dari ujung ke ujung. Airnya biru jernih dan deburan ombaknya sangat tenang. Ditambah lagi saat gua berkunjung, matahari sedang panas-panasnya, menambah eksotisme pantai ini. Saatnya mandi matahari!

pasirnya putih mulus bagaikan muka personel JKT48 (?)
Gaya nya mengingatkanku kepada kampanye salah satu Cagub DKI
Dengan kekuatan hengpong jadul, cekrek cekrek upload.
JKT Pulang Kampung Squad!
Di sini juga disediakan perahu kano bagi yang ingin merasakan sensasi ombak Pantai Pandawa tanpa harus basah-basahan. Tetapi sekadar jalan-jalan sambil merasakan terik matahari juga ide yang bagus. Pengelola pantai pun sudah menyiapkan payung pantai dan lounge chair untuk sekadar duduk dan bersantai.

Gimana? Bagus banget kan pantainya? Yuk Jadikan pantai Pandawa sebagai tujuan kalian saat wisata ke Pulau Dewata! Perjalanan Kuliah Karo Liburan ini masih belum berakhir, masih ada satu destinasi lagi di Pulau Dewata yang akan gua kunjungi.

*NB : Jika ke pantai, jangan lupa memakai sunblock. Sepulang dari pantai ini, hidung gua memerah dan mengelupas. Intinya, sedia payung sebelum hujan.

5 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.