KKL Part I : Sowan ke Kota Pahlawan, Surabaya!


Akhsadew kembali lagi nih, kali ini hadir dalam edisi KKL (Kuliah Karo Liburan) eh maksudnya Kuliah Kerja Lapangan, hehe. Dalam rangka menjalankan kegiatan KKL, gua bersama rombongan mahasiswa Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP) Undip bertandang ke Kota Pahlawan, Surabaya. Selain Surabaya, destinasi kami lainnya adalah Pulau Dewata (akan gua post setelah ini). Kantor Walikota Surabaya dan PT Pelindo III menjadi tempat yang akan kami kunjungi selama di Kota terbesar kedua di Indonesia ini *Nyanyi dulu aahh "Marilah seluruh rakyat Indonesia" *eh itu mah Perindo kocak* 

Tujuan pertama kami semula adalah mengikuti kuliah umum bersama walikota Surabaya, Bu Tri Rismaharini. Tetapi sayang, sehari sebelumnya pihak walikota Surabaya memberi kabar bahwa Bu Risma tidak bisa hadir karena sedang terjadi banjir di Surabaya. Heuheu sedih deh karena batal ketemu dengan salah satu walikota terbaik yang dimiliki Indonesia.

Dekat Hotel gua menginap, gua menemukan nama Jalan yang terdengar asing, yakni Jalan Mastrip. Iseng-iseng mencari di Google, ternyata Mastrip adalah tentara dari kalangan pelajar Jawa Timur yang ikut berjuang mengusir penjajah. Mastrip berasal dari kata 'TRIP' yang berarti Tentara Republik Indonesia Pelajar, yang kemudian arek-arek Suroboyo menyebut mereka dengan Mastrip.

Batal bertemu bu Risma, kami mengubah destinasi, yakni dengan mengunjungi Jembatan Suramadu! Hah mau ngapain ke jembatan Suramadu?! Bingung, kan? Sama, saya juga (?). Sebenarnya berkunjung ke jembatan Suramadu tidak ada dalam jadwal kunjungan, cuma sekadar 'membuang waktu' karena kami akan baru diterima pihak Pelindo III pukul 1 siang, sementara kami check out dari hotel pukul 8 pagi.

Selamat datang di Pulau Madura
Seperti diketahui, jembatan Suramadu merupakan jembatan yang menghubungkan Pulau Jawa (Surabaya) dengan Pulau Madura (Bangkalan), sehingga jembatan ini diberi nama Suramadu yang merupakan akronim dari SURAbaya-MADUra. Semangat membangun jembatan ini sebenarnya muncul sejak zaman Presiden Seoharto, namun baru mulai dibangun sejak era Presiden Megawati (2003), dan baru bisa selesai pembangunannya pada era Presiden SBY (2009). 

Melintang sepanjang 5.4 km, jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di Indonesia. Tetapi panjang jembatan ini masih kalah jauh dari panjang Jembatan Pulau Pinang (Malaysia) yang berdiri kokoh sepanjang 13 km *info ini gua dapet dari Tour guide selama di Bali. Setelah sampai di Pulau Madura, bingung juga mau ngapain wkwk. Mau foto-foto berlatar belakang jembatan, tapi bus kami parkir jauh dari jembatan. Alhasil cuma foto-foto di Pulau Madura.
foto di Pulau Madura
Pulau Madura juga terkenal dengan sebutan 'Pulau Garam' karena Madura merupakan wilayah yang paling banyak memproduksi garam di Indonesia. Daerah yang paling banyak memproduksi garam adalah Sumenep, Pamekasan, dan Sampang. Pembangunan jembatan Suramadu bertujuan untuk menggenjot perekonomian Pulau Madura yang reltaif tertinggal dibanding dengan daerah-daerah di Pulau Jawa dan Bali. Itulah alasan mengapa pemerintah saat itu lebih memilih membangun jembatan yang menghubungkan Jawa dengan Madura ketimbang dengan Pulau Bali *anjaay pinter juga gua wkwk*

Setelah puas menikmati teriknya matahari Pulau Garam, rombongan kembali ke Surabaya untuk menuju destinasi selanjutnya, yakni PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III untuk mengikuti kuliah umum. Sebelumnya, pihak Pelindo mengajak kami untuk berkeliling Gedung Gapura Surya Nusantara. Kemudian kami diajak untuk menikmati pemandangan laut lepas dari Surabaya North Quay (SNQ).

SNQ merupakan tempat wisata baru di Surabaya yang menawarkan pemandangan lautan lepas lengkap dengan kapal-kapal besar yang hilir mudik. Semuanya bisa kita dapat dengan tiket sebesar 0 Rupiah alias GRATIS!!

kapal aja berlabuh, hati kamu kapan berlabuh di hati aku?
*eak
 anginnya kenceng
kebahagiaan para koncho bosok
Dari Surabaya North Quay, kita bisa melihat beberapa landmark kota Surabaya, salah satunya adalah Monumen Jalesveva Jayamahe (Monjaya) dari kejauhan. Monumen setinggi 30,6 meter ini menggambarkan seorang Perwira TNI Angkatan Laut yang sedang menghadap ke lautan lepas. Arti dari Jalesveva Jayamahe sendiri adalah "Di laut kita berjaya", yang kemudian kalimat ini menjadi motto angkatan laut TNI.

Monjaya
(dicomot dari Panoramio)
Setelah menikmati pemandangan di Surabaya North Quay, kami lalu mengikuti kuliah umum bersama PT Pelindo III. Sekilas tentang PT Pelindo III, PT Pelindo III merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam jasa layanan operator terminal pelabuhan. Sebagai operator terminal pelabuhan, Pelindo III mengelola 43 pelabuhan dengan 16 kantor cabang yang tersebar di tujuh provinsi di Indonesia meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan dengan kantor utama di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Setelah selesai mengikuti kuliah umum bersama Pelindo III, kami bergegas menuju Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi untuk menyeberang ke Pulau Bali! Yeah! Ga sabar kan gimana serunya jalan-jalan plus belajar di Pulau Dewata? Tunggu Postingan selanjutnya.

7 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.