Grojogan Sewu : Antara Monyet, Jembatan Pemisah, dan Anak Tangga


Setelah mengunjungi LPM Kentingan di UNS, Kami melanjutkan perjalanan ke destinasi selanjutnya, yakni air Terjun Grojogan Sewu di Kabupaten Karanganyar, tepatnya di Kecamatan Tawangmangu. Berjarak 27 km dari kota Solo, perjalanan untuk mencapai air terjun ini membutuhkan waktu kurang lebih 45 menit.

Terletak di kaki Gunung Lawu, Tawangmangu merupakan kompleks objek wisata yang menawarkan kesejukan dan panorama pegunungan. Tak heran bila di sini bisa kita temukan penginapan seperti vila dan hostel dengan mudah. Ibarat kata, jika Semarang punya Bandungan, Bogor punya Puncak Pas, maka Solo punya Tawangmangu sebagai wisata alternatif. Selain Grojogan Sewu,di Tawangmangu juga terdapat objek wisata lainnya seperti kompleks Candi Sukuh dan Candi Cetho (yang jadi list objek wisata yang segera gua kunjungi).

Untuk menuju pintu masuk air terjun, pengunjung harus melewati jalan yang di samping kanan kirinya terdapat pedagang yang menjual aneka tanaman. Pedagang-pedagang tersebut menamakan dirinya sebagai Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Tanaman yang mereka jual beraneka macam, ada yang menjual bunga, tanaman bonsai, hingga tanaman berbuah. Selain tanaman, ada pula yang menjual pernak-pernik serta oleh-oleh seperti topi, kripik bayam, buah-buahan, sayuran, dan kaus khas Tawangmangu.
jalan menuju Air Terjun, berjejer pedagang yang menjual tanaman serta pernak-pernik
Tawangmangu merupakan habitat dari monyet-monyet penunggu kaki Gunung Lawu. Mereka keluar ke jalan untuk mencari makan. Hati-hati ya, mereka agak agresif dan terkadang merebut makanan milik pengunjung yang datang.

*lagi foto anak monyet, tiba-tiba tu anak monyet mau menyerang gua*
Gua          : Eh anak m*nyet lu bikin kaget!
si Monyet : Gua emang monyet, gblk!!
Gua           : Oh iya gua lupa :(

*Semua itu hanyalah fiktif belaka*

 monyet-monyet di Tawangmangu
Monyet-monyet di sana hidup bebas di alam liar dan mendapat makanan dari pengunjung
Setelah melalui jalan yang dipenuhi monyet-monyet liar, sampailah kami di pintu masuk Air Terjun Grojogan Sewu. Untuk masuk ke dalam, pengunjung dikenakan tiket masuk seharga Rp10.000. Untuk menuju air terjun Gojogan Sewu, pengunjung harus menuruni anak-anak tangga yang sangaat banyak. Hmmm awalnya sih masih bisa bercanda, masih bisa ketawa-tawa. Tapi kok ini anak tangga ga abis-abis, seakan-akan turunan ini ga ada ujungnya :(. Sangking banyaknya anak tangga, timbul pertanyaan dalam hati : Berapa sih jumlah anak tangganya?
jalan panjang menuju air terjun

Selain di sepanjang pintu masuk, monyet-monyet juga banyak ditemukan di jalan menuju air terjun
Akhirnya, setelah 30 menit menuruni anak tangga, sampailah kami di air terjun Grojogan Sewu. Menurut informasi yang terpampang di papan, tinggi Grojogan Sewu ini mencapai 81 meter, menjadikannya sebagai air terjun tertinggi di Jawa Tengah. Di sekitar air terjun juga terdapat objek wisata lain seperti waterboom dan flying fox.

Grojogan Sewuuu. Wuhhuuu
dengan tinggi 81 meter, menjadikan air terjun ini yang paling 'jangkung' se Jawa Tengah

Tinggi banget coy
Mitos Jembatan Pemisah
Keindahan air terjun Grojogan Sewu ternyata diselimuti sebuah mitos yang dipercaya oleh masyarakat sekitar.Terdapat sebuah jembatan yang terbuat dari kayu yang dinamakan Jembatan Pemisah. Konon katanya, apabila pasangan yang belum menikah (alias masih pacaran) lewat di atas jembatan ini, maka mereka akan putus di tengah jalan dan tidak akan sampai ke pernikahan. Maka dari itu, jembatan ini dinamakan Kreteg Pegat/Kretek Pegat (bahasa Jawa) yang artinya Jembatan Pemisah. 

Entah sejak kapan mitos itu berkembang, tetapi mitos tersebut sudah berkembang luas di masyarakat sekitar. Yuuk yang mau gebetannya segera putus dari pacarnya, segera bawa mereka ke Jembatan Pemisah Grojogan Sewu. Haha. Ssssstt. Jangan bilang-bilang ya🤣🤣


jembatan pemisah
sumber
Lupakan sejenak tentang mitos Jembatan Pemisah, saat nya menikmati keindahan Grojogan Sewu!

LPM Edents Goes to Grojogan Sewu!

Setelah puas menikmati Grojogan Sewu, rombongan kami kemudian meninggalkan lokasi. Perjuangan belum usai karena kami harus menaiki anak-anak tangga yang jumlahnya masih menjadi misteri... huft :(. Setelah menaiki anak-anak tangga durjana dengan kondisi yang nyaris kehilangan nyawa, akhirnya sampai juga di pintu keluar Grojogan Sewu. Di pintu keluar ini, terjawab sudah berapa total anak tangga yang sudah kita lalui.... yakniiiiii...

SELAMAT ANDA TELAH TURUN DAN NAIK 1250 ANAK TANGGA
TAMBAH SEHAT DAN SUKSES (AAMIIN)
Nah, setelah membaca cerita di atas, satu hal yang dapat kita simpulkan. Untuk mencapai tujuan, kita harus melewati jalan yang kadang tidak mudah. Alhamdulillah tulisan gua ada manfaatnya wkwk.


Sampai jumpa di petulangan selanjutnya!

7 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.