Dua Sisi Mata Uang Konvergensi Media di Indonesia


Detik.com, salah satu produk konvergensi media

Kebutuhan manusia semakin meningkat seiring dengan berkembangnya zaman. Salah satunya adalah kebutuhan akan informasi. Apalagi di era globalisasi sekarang ini, informasi seakan menjadi ‘kebutuhan pokok’ bagi manusia. Arus informasi pun bergerak semakin cepat. Pergerakan arus informasi ini ditunjang dengan perkembangan teknologi. Salah satunya dengan konvergensi media.

Konvergensi media mungkin masih asing di telinga kita, tetapi tanpa kita sadari informasi yang kita baca atau lihat merupakan contoh dari konvergensi media. Misalnya perusahaan yang  dulu hanya menerbitkan surat kabar, kini sudah punya laman web dan stasiun TV. Konvergensi media mengubah semua elemen informasi menjadi bentuk digital.  Konvergensi media erat kaitannya dengan  era digitalisasi. Oleh karena itu, tak ada salahnya jika menyebut konvergensi media dengan digitalisasi produk. Produk yang tadinya berbentuk cetak diubah sedemikian rupa menjadi bentuk digital, entah itu berupa  video atau tulisan.

Zaman dulu mungkin ponsel hanya digunakan untuk alat komunikasi, namun sekarang membaca berita pun bisa melalui ponsel. Membaca berita di ponsel merupakan contoh sederhana dari konvergensi media, di mana terjadi konvergensi antara internet dan surat kabar. Kita tak usah repot-repot membeli dan membawa Koran untuk mendapatkan informasi. Pun begitu dengan televisi. Sekarang menonton televisi  bisa melalui telpon pintar (smartphone). Pemirsa bisa menonton acara kesayangannya lewat televisi online dengan sambungan internet. Televisi online merupakan hasil konvergensi dari internet dan televisi.

Paragraf di atas membuktikan bahwa internet memiliki peranan penting dalam mewujudkan konvergensi media. Konvergensi media turut mengubah paradigma masyarakat dalam mencari sumber informasi. Masyarakat dulu mungkin mencari informasi hanya dari radio, televisi, dan surat kabar. Sekarang, informasi juga dapat diperoleh dari internet. 

Konvergensi media membuat segalanya menjadi praktis. Tak usah repot-repot membawa televisi apabila ingin  menonton televisi. Masyarakat dapat mendapat informasi dari seluruh dunia karena Internet membuat dunia tanpa batas.  Pilihan mdia pun semakin beragam. Saya sebagai mahasiswa rantau yang tidak memiliki televisi sangat terbantu dengan adanya konvergensi media. Jika saya ingin menonton acara televisi, saya hanya perlu mengunjungi web stasiun televisi tersebut dan melakukan live streaming. Tentunya dengan koneksi internet. Berlangganan surat kabar bagi anak kos juga sesuatu yang dianggap ‘mahal’. Mereka akan cenderung menggunakan uang tersebut untuk biaya makan ketimbang menggunakannya untuk berlangganan surat kabar. Di lain sisi saya masih bisa mendapat berita terkini dari situs-situs online. Malah saya bisa bilang media online mempunyai keunggulan dalam hal kecepatan berita sampai ke pembaca. Tentunya dengan koneksi internet juga. Internet memang memegang peranan penting dalam konvergensi media.

Penggunaan kertas sebagai media informasi cetak juga berkurang. Hal ini tentu akan membantu pemerintah dan masyarakat dalam menjaga kelestarian hutan. Pelaku bisnis yang bergeliat di bidang digital juga ikut meraup keuntungan.  Selain itu, akan muncul bidang pekerjaan baru yang berhubungan dengan teknologi digitalisasi, khususnya orang-orang yang bekerja di bidang Teknologi Informasi (TI).

Namun seperti dua sisi mata uang, konvergensi media memiliki efek negatif. Berbeda dengan media cetak yang menyajikan berita secara fokus dan mendalam, media online cenderung lebih mementingkan kecepatan publikasi dibanding keaktualan dan keakuratan berita. Sehingga sering kali masyarakat menerima informasi yang belum jelas kebenarannya. Hal ini diperparah dengan sikap masyarakat yang cenderung menerima informasi secara mentah. Selain itu, banyak yang menjadikan berita dari media online sebagai sumber primer yang belum tentu kebenarannya.

Media online  yang sangat ‘bergantung’ pada internet juga merupakan kelemahan dari konvergensi media. Tidak semua masyarakat memiliki akses internet, sehingga mereka tidak bisa mengakses berita dari situs online. Tak pelak hal ini mengakibatkan kesenjangan sosial di mana kemudahan akses informasi menjadi faktor determinan tingkat sosial seseorang. Konvergensi media memaksa para penggunanya untuk bersinggungan dengan teknologi. Hal ini berpotensi mengakibatkan kecanduan dan ketergantungan teknologi.

Konvergensi media merupakan bukti nyata dari zaman yang semakin dinamis. Apalagi di era Masyarakat Ekonomi ASEAN, perlu adanya kebijaksanaan masyarakat dalam menghadapi era konvergensi media. Dan dengan segala manfaatnya, konvergensi media mampu mengantarkan masyarakat menuju masyarakat berbasis digital.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.