Tamasya ke Taman Makam Pahlawan? Boleh Juga!


Taman Makam Pahlawan adalah taman makam yang diperuntukkan untuk mereka yang telah berjasa atas kemerdekaan dan kemajuan negara ini. Mereka yang dimakamkan di sini adalah pahlawan pejuang kemerdekaan, menteri, panglima TNI, Ibu atau bapak negara, dll. Banyak Kota di Indonesia yang terdapat Taman Makam Pahlawan. Salah satunya adalah Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata di Jakarta.

Bagi warga Jakarta mungkin sudah sering lewat di depan TMP Kalibata. Namun kebanyakan mereka hanya sekadar lewat dan tidak menyadari bahwa TMP Kalibata ini ternyata sangat berharga untuk dikunjungi.


Hal itu bermula saat gue diajak Intan, Hendri, dan Cepot untuk berkaraoke di Kalibata City Square pada Senin, 20 Juli lalu. Abis karaoke, bingung mau ke mana. Hmm. Awalnya mau ke Taman Mini. Tapi sebentar lagi magrib dan jarak dari Kalibata ke Taman Mini lumayan jauh. Si Hendri lebih gilak lagi. Dia ngusulin buat pergi ke Ancol -_-. Mati aja sono lu. Akhirnya gue punya usul buat pergi ke TMP Kalibata yang jaraknya berdekatan dengan Kalibata City. Mungkin kalo gue jalan sama orang lain, mereka pasti nolak buat gue ajak ke sini. Tapi beruntung gue punya teman-teman seperti mereka :")

Pintu Masuk Taman Makam Pahlawan
Kalibata
Pengunjung bisa masuk ke dalam komplek makam lewat pintu masuk utama. Untuk masuk ke dalam Taman Makam Pahlawan Kalibata tidak dikenakan biaya tiket masuk alias gratis. Sebelum masuk, kami membeli sebungkus bunga untuk ditaburkan di atas makam. Kira-kira, mau ke makam siapa ya??

Baca Juga : Merangkai Sejarah Batavia, dari Museum Mandiri hingga Museum Bahari

AHA!! Ke makam Bu Ainun Habibie aja! Soalnya sehari sebelum gue ke sini, gue abis nonton film Habibie & Ainun.. wkwkkw. Yasudah.. bergegaslah kami untuk mencari pusara Ibu Ainun.


Taman Makam Pahlawan Nasional pada mulanya berada di Ancol, Jakarta Utara. Namun karena sudah dianggap tidak layak lagi, maka pada tahun 1953 atas instruksi Presiden Soekarno, TMPN Ancol dipindahkan ke daerah Kalibata, Jakarta Selatan. TMPN Kalibata diresmikan tepat pada hari pahlawan tanggal 10 November 1954. Mulanya TMPN Kalibata menempati area seluas 5ha. Namun kini luasnya sudah mencapai 25Ha.


Baca Juga : Mencari Olivia Raffles hingga Soe Hok Gie di Kuburan Kebon Jahe Kober Part I

Pusara di TMP Kalibata
Lima buah tugu berwarna putih akan menyambut peziarah yang datang. Di tugu yang paling tinggi Terdapat Garuda Pancasila. Tugu ini berfungsi sebagai tempat meletakkan karangan bunga. Di tugu ini juga terdapat prasasti yang berbunyikan penghargaan bagi para pahlawan.




Menurut situs wikipedia bahasa Indonesia, di sini dimakamkan lebih dari 7000 orang korban perang militer kemerdekaan Indonesia. Di sini juga terdapat makam pahlawan yang tidak dikenal. Selain itu, di sini juga dimakamkan veteran perang Jepang yang mengabdikan dirinya untuk Indonesia. Oleh karena itu, para petinggi negeri Sakura itu sering berkunjung ke Kalibata untuk berziarah. 

Sebut saja Perdana Menteri Jepang Junichiro Koizumi pernah berziarah ke TMP Kalibata tanggal 13 Januari 2002 untuk memberikan penghormatan pada para Tentara Kekaisaran Jepang yang dikuburkan di TMP Kalibata. Selain itu juga ada Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang berkunjung tanggal 21 Agustus 2007, serta Pangeran Akishino dan Putri Akishino yang berkunjung pada Januari 2008.

Baca Juga : Menyibak Misteri Museum Wayang Jakarta

Banyak juga petinggi-petinggi negara dan tokoh Militer yang dimakamkan di sini. Seperti Umar Wirahadikusumah (mantan Wapres), Taufiq Kiemas (Bapak negara RI), Sutan Sjahrir (Perdana Menteri pertama RI), Jenderal Ahmad Yani (Pahlawan Revolusi), Adam Malik (Mantan Wapres dan Pendiri ASEAN), Hasri Ainun Besari (Ibu negara RI) dll. Nah, pusara Bu Ainun inilah yang menjadi tujuan kami. Sudah hampir satu jam keliling cari makam Bu Ainun, tapi kok ga ketemu ya :(


Karena hari yang sudah semakin sore, kami pun mengurungkan niat buat berziarah ke makam Bu Ainun. Lalu kami menaburkan bunga di Pusara Pahlawan yang ternyata adalah mantan Petinggi kemiliteran (gue lupa nama Beliau). Sambil menabur bunga, kami membaca surat Al Fatihah agar kebaikan beliau diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.


Baca Juga : Wisata Kuburan ke Ereveld Menteng Pulo

Pengunjung juga dipersilahkan untuk berfoto dan berkeliling asalkan tetap menjaga kesopanan.

Don't forget to take some picture!!

Garuda Pancasila
Siapa bilang TMP bukan tempat yang photogenic?
Ini buktinya
Ingatlah bahwa Negeri ini pernah menjadi saksi atas jutaan pejuangnya yang telah berkorban demi meraih kemerdekaan. Nama mereka mungkin tidak dikenal. Namun jasanya menggelora di segenap penjuru tanah air. Tugas kita sebagai generasi penerus bangsa adalah belajar dan mempertahankan kemerdekaan. Karena terkadang, mempertahankan itu lebih susah ketimbang mendapatkan. Dan jangan lupa untuk tetap mengenang dan menghormati jasa para pahlawan. Bapak Proklamator pernah berkata:

"BANGSA YANG BESAR ADALAH BANGSA YANG MENGHORMATI JASA PAHLAWANNYA"

1 komentar:

  1. Izinkanlah saya menulis / menebar sejumlah doa, semoga Allaah SWT mengabulkan. Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘alamiin.

    Lebih dan kurang saya mohon maaf. Semoga Allaah SWT selalu mencurahkan kasih sayang kepada INDONESIA. Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘aalamiin.

    Asyhaduu anlaa ilaaha illallaah wa asyhaduu anna muhammadarrasuulullaah

    A’uudzubillaahiminasysyaithaanirrajiim

    Bismillahirrahmaanirrahiim

    Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin,
    Arrahmaanirrahiim
    Maaliki yaumiddiin,
    Iyyaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin,
    Ihdinashirratal mustaqiim,
    Shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladhaaliin

    Aamiin

    Bismillaahirrahmaanirrahiim

    Alhamdulillaahirabbil ‘aalamiin, hamdan yuwaafi ni’amahu, wa yukafi mazidahu, ya rabbana lakal hamdu. Kama yanbaghi lii jalaali wajhika, wa ‘azhiimi sulthaanika.

    Allaahumma shalli wa sallim wa baarik, ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa wa Maulaanaa Muhammadin wa ikhwaanihii minal anbiyaa-i wal mursaliin, wa azwaajihim wa aalihim wa dzurriyyaatihim wa ash-haabihim wa ummatihim ajma’iin.

    ALLAAHUMMAFTAHLII HIKMATAKA WANSYUR ‘ALAYYA MIN KHAZAA INI RAHMATIKA YAA ARHAMAR-RAAHIMIIN.

    RABBI INNII LIMAA ANZALTA ILAYYA MIN KHAIRIN FAQIIR.

    Rabbana hablana min azwaajina, wa dzurriyyatina qurrata a’yuniw, waj’alna lil muttaqiina imaamaa.

    Allaahummaghfirlii waliwaalidayya war hamhumaa kama rabbayaanii shagiiraa

    Ya Allaah, terimalah amal saleh kami, ampunilah amal salah kami, mudahkanlah urusan kami, lindungilah kepentingan kami, ridhailah kegiatan kami, angkatlah derajat kami dan hilangkanlah masalah kami.

    Ya Allaah, percepatlah kebangkitan INDONESIA. Pulihkanlah kejayaan INDONESIA, Lindungilah INDONESIA dari bencana.

    Ya Allaah, jadikanlah INDONESIA baldatun thayyibatun wa rabbun ghafuur.

    Allaahumma innaa nas’aluka salaamatan fiddiini waddun-yaa wal akhirati wa ’aafiyatan fil jasadi wa ziyaadatan fil ‘ilmi wabarakatan firrizqi wa taubatan qablal mauti, wa rahmatan ‘indal mauti, wa maghfiratan ba’dal maut. Allahuma hawwin ‘alainaa fii sakaraatil mauti, wannajaata minannaari wal ‘afwa ‘indal hisaab.

    Allaahumma inna nas aluka husnul khaatimah wa na’uudzubika min suu ul khaatimah.

    Allaahuma inna nas’aluka ridhaka waljannata wana’uudzubika min shakhkhatika wannaar.

    Allaahummadfa’ ‘annal balaa-a walwabaa-a walfahsyaa-a wasy-syadaa-ida walmihana maa zhahara minhaa wamaa bathana min baladinaa haadzaa khaash-shataw wamin buldaanil muslimuuna ‘aammah.

    Allaahumma ahlikil kafarata walmubtadi-‘ata walmusyrikuun, a’daa-aka a’daa-ad diin.

    Allaahumma syatttit syamlahum wa faariq jam-‘ahum, wazalzil aqdaamahum.

    Allaahumma ashlih lanaa diinanal ladzii huwa ‘ishmatu amrina Wa ashlih lanaa dun-yaanal latii fii haa ma’asyunaa. Wa ashlih lanaa aakhiratanal latii ilaihaa ma’aadunaa. Waj’alil hayaata ziyadatan lanaa fii kulli khairin. Waj’alil mauta raahatan lanaa min kulli syarrin

    YA ALLAAH, IZINKANLAH SEGALA NAMA DAN GELAR SAYYIDINA WA NABIYYINA WA MAULAANAA MUHAMMAD SHALLALLAAHU’ALAIHI WA AALIHI WA SHABIHI WA UMMATIHI WA BARAKA WAS SALLAM MEWUJUDKAN BERKAH KE SEANTERO SEMESTA – KHUSUSNYA BAGI KAMI, KELUARGA KAMI DAN KAUM MUSLIM.

    ——(doa khusus untuk SELURUH RAKYAT INDONESIA YANG MENJADI KORBAN IMPERIALIS / KOLONIALIS 1511 – 1962 , semoga Allaah selalu mencurahkan kasih sayang kepada mereka).

    ALLAAHUMMAGHFIRLAHUM WARHAMHUM WA’AAFIHIM WA’FU ‘ANHUM
    ALLAAHUMMA LAA TAHRIMNAA AJRAHUM WA LAA TAFTINNAA BA’DAHUM WAGHFIRLANAA WALAHUM
    ———————

    Rabbanaa aatinaa fiddun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa ‘adzaabannaar wa adkhilnal jannata ma’al abraar.

    Rabbanaa taqabbal minna innaka antassamii’ul aliimu wa tub’alainaa innaka antattawwaaburrahiim. Washshalallaahu ‘alaa sayyidinaa wa nabiyyinaa wa maulaanaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka wassallam.

    HASBUNALLAAH WANI’MAL WAKIIL NI’MAL MAULA WANI’MAN NASHIIR.

    Subhana rabbika rabbil ‘izzati, ‘amma yasifuuna wa salamun ‘alal anbiyaa-i wal
    mursaliin, walhamdulillahirabbil ‘aalamiin.

    Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘aalamiin.


    Indra Ganie – Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Banten, Indonesia

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.