Branding Pariwisata Daerah di Indonesia


Pariwisata adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang/kelompok untuk menenangkan pikiran atau sekedar menghabiskan waktu luang. Nah, di era globalisasi sekarang, pariwisata seakan menjadi sector penting bagi sebuah Negara. Banyak negara yang mengantungkan pendapatan pada sektor pariwisata karena industri pariwisata merupakann sumber pajak dan pendapatan.

Baca Juga : Jalan-jalan Virtual, Mengunjungi Patung-Patung Tertinggi di Asia Tenggara

Untuk mempromosikan potensi daerahnya, suatu kota dan Negara biasanya menggunakan slogan atau branding untuk memberikan ciri khas daerahnya masing-masing. Karena gue orangnya suka berpariwisata pada postingan pertama gue kali ini akan membahas beberapa slogan pariwisata di kota-kota yang ada di Indonesia. Sebelumnya, marilah kita simak penjelasan singkat mengenai slogan pariwisata negeri tercinta ini.

WONDERFUL INDONESIA

Wonderful Indonesia
Berdasarkan info yang gue baca di parekraf.go.id, Branding resmi pariwisata Indonesia adalah “WONDERFUL INDONESIA” (Pesona Indonesia). Logo dari slogan ini mengambil filosofi dari burung garuda yang juga menjadi lambang negara kita. Slogan ini baru diperkenalkaan kepada dunia pada tahun 2011 menggantikan Slogan “VISIT INDONESIA” yang dianggap sudah tidak merepresentasikan Indonesia.

Yap, daripada menunggu lama, inilah Slogan Pariwisata Kota-Kota di Indonesia

       1. Enjoy Jakarta


Jakarta sebagai ibukota Negara memiliki banyak tempat pariwisata yang menarik. Namun, kesan negatif Jakarta yang macet, sering banjir, dan angka kriminalitas yang tinggi membuat para pelancong khususnya pelancong mancanegara berpikir dua kali untuk berwisata di Jakarta. Para turis asing lebih memilih Jakarta sebagai tempat transit untuk kemudian melanjutkan penerbangan ke destinasi wisata lainnya (umumnya ke Bali dan Jogja). Maka, Untuk menggenjot Pariwisata Jakarta, akhirnya muncullah Branding “ENJOY JAKARTA”. 

Dengan slogan ini diharapkan Jakarta sebagai kota megapolitan bisa bersaing dengan kota-kota besar lainnya di dunia dalam hal pariwisatanya. Untuk memudahkan para pelancong untuk meng-Enjoy Jakarta, pada februari 2014 lalu, pemerintah DKI Jakarta meluncurkan 5 buah bus tingkat pariwisata gratis (double decker) yang melayani rute dari MONAS, Balai Kota, Bundaran HI, masjid Istiqlal, dan Pasar Baru. Gue sendiri udah pernah nyoba naik bus tingkat ini 3 kali. 3 KALI.!! Abisnya gratis sih hehe. Dan di dalam bus itu gue berkesimpulan bahwa masih ada sisi-sisi dari Jakarta yang masih bisa untuk di-ENJOY-kan.

2. Semarang-Variety Of Culture

Berhubung gue lagi kuliah di salah satu PTN di Kota Semarang, maka Branding yang kedua adalah branding Kota Semarang. Kota yang terletak di utara Pulau Jawa ini sudah sejak berabad-abad lalu menjadi titik temu para pedagang dari Cina (eh sekarang sih nyebutnya Tiongkok), Arab, dan Eropa. Namun seiring berakhirnya kolonialisme di Indonesia, maka yang tersisa hanyalah pedagang Cina dan Arab yang kemudian menetap di Semarang. Mereka kemudian berakulturasi dengan kebudayaan lokal, yakni kebudayaan pesisir dan kebudayaan Jawa. Sehingga, lahirlah slogan Pariwisata kota Semarang yakni “SEMARANG, VARIETY OF CULTURE”. 

Baca Juga : 7 things to do saat Imlekan di Semarang. Dijamin Seru!!

Seperti yang dilansir dari situs semarangkota.go.id, logo dari branding ini mengambil konsep dari makhluk mitologi Warak Ngendog. Warak Ngendog sendiri digambarkan sebagai simbol pemersatu tiga etnis mayoritas yang ada di Semarang. Bagian tubuh icon terdiri dari Naga (Cina), Buroq (Arab) dan Kambing (Jawa). Hewan ini biasanya dijadikan maskot dalam festival dugderan yang dilaksanakan beberapa hari sebelum bulan puasa. Warna yang digunakan dalam City Branding ini adalah warna merah, jingga, hijau, dan biru. Warna-warna tersebut melambangkan keragaman budaya di Kota Semarang :
  • Merah     : melambangkan kebudayaan Cina.
  • Hijau     : melambangkan budaya Arab.
  • Jingga   : Melambangkan budaya Jawa.
  • Biru       : Melambangkan budaya Pesisir.
Oiya, kabarnya di Semarang ada bus tingkat pariwisata gratis loh, namanya Semarjawi.

ini foto bus Semarjawi yang gue dapet dari mbah GOOGLE

Bus Semarjawi

    3. Sparkling Surabaya


Selamat Datang di Kota Pahlawan!  Logo pariwisata yang ketiga datangnya dari Kota Surabaya atau yang juga dikenal sebagai kota pahlawan. Kota yang terletak di ujung timur pulau Jawa ini adalah kota terbesar kedua di Indonesia (setelah Jakarta). Sebagai kota metropolitan, Surabaya dihuni oleh multi etnis dan banyak suku bangsa, seperti warga Tionghoa, suku Jawa, Batak, Madura, Bali, Bugis, Sunda dan banyak lagi. Branding yang diusung oleh kota Surabaya adalah SPARKLING SURABAYA. Memang akhir-akhir ini, Pemkot kota Surabaya sedang melakukan pembenahan untuk menarik wisatawan. Taman-taman kota pun mudah dijumpai di kota ini. Pedestrian yang lebar, ditambah dengan pohon-pohon yang rindang semakin membuat wisatawan betah untuk berlama-lama di kota ini.

ini foto pedestrian di kota Surabaya;


Menjamurnya gedung-gedung bertingkat plus nyala lampu dari taman-taman kota, membuat Surabaya semakin SPARKLING di malam hari.

Ini dia bukti bahwa surabaya memang Sparkling.


        4.  Bandung Everlasting Beauty


     Bandung adalah salah satu kota tujuan wisata popular di Indonesia. buktinya pada akhir pekan atau libur panjang, jalanan di kota Kembang akan dipenuhi kendaraan bermotor berpelat non-D. Kebanyakan sih plat B (Jakarta). Banyak yang bisa dinikmati di kota ini, mulai dari udaranya yang sejuk, keramahtamahan penduduknya, outlet busana yang berejejer di jalan Cihampelas, sampai 1001 macam kuliner khasnya yang siap menggoyang lidah Anda. Ternyata kota kembang Bandung gak mau kalah dalam mem-brandingkan kotanya. 

Bandung Everlasting Beauty adalah branding yang diusung kota ini. Slogan ini diusung oleh Ahmad Sutarjono yang menjuarai lomba pemilihan logo dalam memperingati HUT ke-200 kota Bandung. Logo yang berwarna-warni ini cocok untuk menggambarkan kota Bandung yang heterogen. Hadirnya taman-taman tematik yang diprakarsai oleh Walikota Bandung-Ridwan Kamil- semakin menegaskan bahwa kecantikan Bandung memang tiada akhirnya *eaaa. Apalagi kecantikan mojang-mojangnya.. 
Bandung juga punya bus tingkat wisata loh. namanya BANDROS. ini penampakannya

Bus Wisata Bandros

5. Banyuwangi, The Sunruse of Java



   Banyuwangi memiliki kontur wilayah yang sangat unik mulai dari dataran tinggi hingga rendah. Matahari terbitnya-Jawa memang cocok disematkan kepada Banyuwangi karena letaknya yang berada di ujung paling timur pulau Jawa. Di tempat inilah, sang surya pertama kalinya menampakkan dirinya di bumi Jawa.

       6. Solo, The Spirit of Java


   Solo, The Spirit of Java mengandung makna bahwa Solo adalah Jiwa-nya Jawa. Hal ini mengandung makna bahwa Solo adalah representasi dari Jawa. Dengan jargon tersebut, Solo berkembang menjadi salah satu destinasi buadaya Jawa selain kota Yogyakarta. Salah satu buktinya adalah Keraton Surakarta yang masih berdiri kokoh hingga sekarang. Huruf “O” pertama dalam kata “Solo The Spirit of Java” diambil dari bentuk dasar motif batik yang menjadi salah satu ikon utama kota Solo. Logo ini sekaligus juga mencerminkan bahwa Solo merupakan kota seni dan budaya.

Oiya, Kota Solo juga punya bus tingkat wisata loh. Bus tingkat ini bernama Bus Werkudara. Menurut informasi yang gue lansir dari Surakarta.go.id, desain bus tersebut berwarna merah dan dilengkapi tempat duduk yang nyaman. Ketinggiannya mencapai 4,5 meter dengan lebar layaknya bus pada 
umumnya, yakni sekitar 2,5 meter.

bus Werkudara
Bus tingkat ini hanya ditawarkan kepada wisatawan yang ingin berkeliling Solo.Lokasi yang bisa dituju, antara lain Keraton Surakarta, Kampung Batik Kauman dan Laweyan, Mangkunegaran, Museum Radya Pustakan dan sejumlah tempat lainnya. Bus tingkat dapat mengantar wisatawan sesuai keinginannya.

Baca Juga : Back to Solo : Belanja daster di Pasar Klewer hingga Gagal masuk Keraton

   7. Jogja, Never Ending Asia


Wah, jujur, gua juga baru tahu nih kalo branding city Kota Jogja itu NEVER ENDING ASIA. Tujuannya mungkin untuk menjadikan Jogja sebagai kota yang terkemuka di Asia. Namun, Slogan ini mengundang kontroversi karena dianggap tidak mencerminkan Jogja yang “Istimewa”. Berhembus kabar bahwa slogan ini akan diganti. Hmmm.. kita tunggu aja deh kelanjutannya.

Baca Juga : Wisata ke Jogja 2 hari 1 malam dengan budget di bawah Rp 200 ribu? Bisa!

8. Pekalongan, World's City of Batik.


Pekalongan memang dikenal sebagi kota batik. Batik dari kota ini disebut Batik Pekalongan. Brand pariwisata Pekalongan diluncurkan pada 1 April 2011 bertepatan dengan hari jadi ke-105 kota Pekalongan. Dengan penggunaan slogan World's City of Batik, diharapkan mampu menegaskan Pekalongan sebagai ibukota Batik dari seluruh dunia.

Baca Juga : Tempat Wisata di Pekalongan dan sekitarnya yang bisa dikunkungi saat KKN

Demikianlah beberapa branding/slogan pariwisata daerah di Indonesia. Penulis berharap pariwisata di Indonesia akan lebih maju ke depannya. aamiin. Sampai jumpa di postingan berikutnya!!

1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.