Kuliah Sambil Kerja 'Part Time'? Bisa!


Bisa dibilang pengeluaran ketika kuliah jauh lebih besar dibanding pengeluaran saat masih sekolah.  Praktikum, jilid tugas, organisasi, sewa kamar kos (bagi yang merantau), itu semua butuh biaya. Belum lagi ditambah pengeluaran 'extra' lainnya seperti misalnya servis motor, jajan, jalan-jalan, atau malam mingguan bareng gebetan, semua itu butuh biaya. Bahkan buang air di WC umum aja butuh biaya, kan? Tapi uang saku yang diberi orangtua setiap bulan terkadang gak cukup untuk memenuhi pengeluaran kita. Belum sampe akhir bulan, tapi uang udah habis. Akhirnya makan nasi pakai garem doang  (?)


kasihan tuan, kasihan nyonya

Sebagai mahasiswa, tentu kita dituntut 'kreatif' untuk menghasilkan uang tambahan. Salah satu jalan keluarnya adalah dengan kerja paruh waktu atau kerja sambilan atau dalam bahasa inggris disebut 'part-time'. Sistem kerja part time ini berbeda dengan sistem kerja full time. Kerja part time umumnya bersifat temporary (sementara) dan waktu bekerja yang tidak penuh waktu. Dan pastinya, gaji yang diterima oleh part-timer juga lebih sedikit dibanding pekerja penuh waktu.

Gua adalah salah satu dari sekian banyak mahasiswa yang pernah bekerja part time, dan teman-teman gua dulu pun banyak yang bekerja part time. Sebagai mahasiswa yang pernah merasakan dunia part time, gua akan sedikit memberikan pengalaman, review, serta membagikan tips-tips bagi kalian mahasiswa yang sedang berencana bekerja sambilan.


Baca Juga : Hal-hal Ini Akan Dialami oleh Mahasiswa yang Baru Merantau

1. Ambil Kerja Part Time yang Tidak Mengganggu Jadwal Kuliah

Mahasiswa yang mengambil kerja part time biasanya adalah mahasiswa tingkat akhir yang jadwal kuliahnya ga sebanyak mahasiswa baru (alias tinggal skripsi). Gua pun mengambil kerja sambilan ketika semester akhir (semester 7 ke atas). Tapi, gak menutup kemungkinan para mahasiswa baru pun ada yang mengambil part time, entah untuk pengalaman atau untuk sekadar mendapat uang. Nah, saat memutuskan untuk mengambil kerja sambilan, usahakan agar tidak mengganggu jadwal kuliah. Ingat, tujuan utama kalian adalah kuliah, kerja part time hanyalah sampingan (oleh karenanya disebut kerja 'sambilan'). 

Misal, jika kalian ada jadwal kuliah pagi/siang, ambil lah pekerjaan shift malam. Begitu juga sebaliknya, jika ada jadwal kuliah malam, ambil lah kerja di shift pagi/siang. Dengan sistem seperti ini maka kuliah kalian ga akan terbengkalai dan kerja part time kalian juga jalan terus.



Baca Juga : Ramadhan di Perantauan

2. 'Cek Ombak' Sebelum Kerja Full-Time


Selain magang (internship), kerja part-time juga bisa dibilang sebagai simulasi sebelum kita benar-benar terjun ke dunia kerja full-time. Ibarat ketika berselancar, kita harus 'cek ombak' terlebih dahulu. Kalian akan merasakan bagaimana mengatur waktu antara kuliah dan kerja, mengatur hubungan dengan rekan kerja, menjaga kepuasan konsumen, menjaga hubungan dengan atasan, dan mengelola gaji/pendapatan. Jadi, jika kalian pernah beekrja part-time sewaktu kuliah, maka kalian sudah punya sedikit persiapan untuk bekerja secara full-time.


3. Aneka Pekerjaan yang bisa Diambil : Mulai dari Guru Les hingga Kasir. Pilih Pekerjaan yang Sesuai dengan passion 


kasir
(via : kompasiana)
Biasanya tipikal pekerjaan sampingan yang ditawarkan adalah pekerjaan yang membutuhkan pergantian shift seperti kasir, pramusaji, penjaga toko, bartender/barista, sales promotion, dll. Kasir dan pramusaji memang menjadi alternatif kebanyakan mahasiswa yang ingin kerja sambilan. Temen-temen seperjuangan gua di kampus pun banyak yang bekerja part time sebagai kasir dan pramusaji. Kasir dan pramusaji cocok buat kalian yang suka berinteraksi dengan banyak orang dan suka pekerjaan simpel dan. Tetapi mungkin jenis pekerjaan ini kurang cocok buat kalian yang gampang lelah, kurang konsentrasi, dan ga suka pekerjaan yang monoton.

Baca Juga : Pasar Persaingan Danusan

Bagi yang suka dunia marketing dan suka terjun di lapangan, kalian juga bisa part-time sebagai sales promotion. Membuka bisnis online shop (olshop) juga bisa jadi alternatif pilihan pekerjaan part time. Atau mungkin kalian yang punya hobi masak atau bikin minuman seperti kopi, cappucino, dll tapi belum bisa buka usaha sendiri, kalian bisa ambil pekerjaan sambilan sebagai juru masak, bartender, atau barista.


barista
(via : portaltiga.com)
Punya kendaraan pribadi dan suka kerja di lapangan? Menjadi mitra ojek online (ojol) bisa jadi solusinya. Saat ini jasa ojol 'cukup diminati' karena sudah menjadi kebutuhan utama seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat. Jam kerja yang bebas dan tidak terikat menjadi nilai plus jika kalian memutuskan part time menjadi mitra ojek online.

ojek online
(via : ngtrip.id)
Kalian mahasiswa jurusan bahasa asing atau menguasai bahasa asing? Kalian bisa jadi guru les privat bahasa asing. Atau mungkin kalian bisa ambil job sebagai penyedia jasa translator/alih bahasa, baik untuk tugas kuliah, jurnal, skripsi, atau bahkan komik. Kalian bisa tentukan sendiri besaran gaji/bayaran sesuai kesepakatan.

Suka jalan-jalan dan mengenalkan kota asal kalian ke turis-turis? Kalian bisa nyambi jadi tour guide! Selain memperluas link/relasi dan kenalan dari berbagai daerah, menjadi tour guide juga melatih kemampuan public speaking kalian. Masalah gaji/bayaran, kalian bisa tentuin sendiri besarannya.


tour guide 
Kalian juga bisa memanfaatkan ilmu dan pengetahuan kalian dengan menjadi guru les privat. Berbekal ilmu dan pengalaman, kalian bisa menjadi guru les untuk siswa SD/SMP/SMA. Mau kerja sambilan yang lebih barokah? Kalian bisa menjadi guru ngaji. Mau kerjaan yang barokah dunia dan akhirat? Kalian juga bisa jadi guru les sekaligus guru ngaji (?). Part-timer sebagai guru les ini cocok buat kalian yang sabar, berjiwa pengajar, dan senang berinteraksi dengan anak-anak. Tetapi mungkin pekerjaan ini menuntut kalian untuk 'jemput bola' ke tempat siswa yang bersangkutan. Jadwal les yang menyesuaikan jadwal si anak juga sering kali berbenturan dengan jadwal pribadi kita (misal jadwal bersantai-santai atau bertemu dengan pacar *kalo punya*).

Nah, di zaman yang serba digital ini telah hadir metode 'les online' yang disediakan oleh platform pendidikan berbasis digital seperti Q*ipper, Ruangg*ru.com, Z*nius, dll. Bekerja sebagai tutor online di platform pendidikan online boleh dibilang cocok buat kalian yang 'males' buat jemput bola ke rumah siswa yang bersangkutan karena seluruh proses belajar mengajar akan dilakukan secara online.


Ruangguru Digital Bootcamp
Menjadi tutor online adalah jenis pekerjaan sambilan yang gua tekuni selama kuliah. Kurang lebih 7 bulan gua bekerja sebagai tutor online di salah satu startup pendidikan terkemuka di tanah air. Kerja sambilan ini juga sesuai dengan ilmu yang gua dapatkan di bangku SMA dan kuliah karena gua bertugas mengajar mata kuliah IPS (untuk siswa SMP) dan ekonomi/akuntansi (untuk siswa kelas 3 SMA). Selain itu gua juga beruntung karena bisa mengenal siswa-siswa SMP/SMA dari Sabang-Merauke. Tetapi, kekurangan dari sistem mengajar online ini adalah transfer ilmu yang kurang sempurna dan rawan miskomunikasi.

Nah, buat kalian yang ingin coba kerja sambilan tapi ga punya banyak waktu dan tenaga, bisa coba melamar jadi tutor online seperti yang gua lakukan selama kuliah. Hanya bermodal HP dan kuota, kalian bisa mengajar siswa dari rumah. Informasi terkait lowongan bisa kalian dapatkan di website masing-masing platform.


Baca Juga : Tips Jitu Agar Sukses Perang KRS

4. Gaji Gak Banyak Tapi.... Alhamdulillaah :)

alhamdulillaah
Seperti yang sudah gua jelaskan di atas, gaji/penghasilan dari bekerja part time memang gak begitu besar dibanding bekerja full time. Ada yang digaji per hari, per minggu, atau per bulan, tergantung kesepakatan. Meskipun sedikit, tapi itulah hasil kerja keras dan keringat kita. Waktu gua kerja part time sebagai tutor les online, gua menerima gaji Rp 400.000 s.d Rp 520.000 perbulan. Mungkin kelihatannya gak terlalu banyak, tetapi dengan uang segitu alhamdulillah gua bisa nambah-nambahin uang jajan, sedikit nabung buat jalan-jalan, belanja kebutuhan, servis motor, sekaligus nambah biaya untuk kursus bahasa Inggris. Yaaaa, hitung-hitung kita ikut meringankan beban orang tua, kan? Intinya, kita harus bersyukur dengan berapapun uang yang kita dapat.

5. Pengalaman Kerja Part Time juga bisa dimasukin ke CV

Curriculum Vitae (CV
(Via : ctgoodjobs.hk)
Dalam Curriculum Vitae (CV) biasanya terdapat bagian pengalaman pekerjaan. Mencantumkan pengalaman kerja sambilan adalah 'trik' memenuhi bagian pengalaman kerja dalam Curriculum Vitae (CV) freshgraduated yang belum pernah bekerja sebelumnya.  Gua pun mencantumkan pengalaman kerja part-time di CV karena sebelumnya gua belum pernah magang atau bekerja full time. Intinya, jangan berasumsi bahwa hanya pengalaman dari pekerjaan full-time-lah yang 'layak' untuk dicantumkan di CV.

Pengalaman part time ini bisa menjadi pendukung (nilai tambah) ketika mencari pekerjaan. Misal, kalian melamar sebagai guru di sekolah swasta. Kalian bisa mencantumkan pengalaman part time kalian sebagai guru les privat. Atau kalian pernah bekerja sambilan sebagai pramusaji dan berniat untuk melamar pekerjaan di restoran, maka gak ada salahnya mencantumkan pengalaman part time sebagai pramusaji di CV kalian.


6. Dari Pengalaman Kerja Part Time, Kita Bisa Tahu Susahnya Cari Uang.

Pelajaran terpenting ketika memutuskan untuk bekerja part time adalah kita bisa tahu betapa sulitnya mencari uang. Kerja capek-capek, panas-panasan, ujan-ujanan, shift sampai tengah malem, tapi bayaran gak sesuai dengan ekspektasi kita. Baru banget nerima gaji, eh tiba-tiba motor rusak dan harus masuk bengkel, tiba-tiba ada tugas yang mesti ngeprint sampe ratusan lembar, dll. Mau minta ke orang tua ga enak, akhirnya pakai gaji kita sendiri. Kita juga harus merelakan waktu luang --yang mungkin seharusnya bisa dibuat santai-santai atau males-malesan-- untuk bekerja mencari sesuap nasi uang tambahan.

Nah itu dia sedikit review mengenai dunia part time yang gua himpun berdasarkan pengalaman pribadi. Jadi, jika kalian butuh uang ekstra dan mau cari pengalaman, jangan ragu untuk kerja sambilan,  entah jadi guru les, translator, guru ngaji, tour guide, koki, kasir, dan segudang kesempatan kerja lain.


Tujuan utama kalian adalah kuliah, kerja part time hanyalah sampingan.

6 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Dulu aku juga kerja part time lebih tepatnya freelancer si ka jadi kontributor website gt lumayan ka buat nambah2 jajan dan bs remote working jadi bs dikerjain kapan aja dan dimana saja it's cool. Makasi pengalamannya btw.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah ternyata kerja freelance banyak macamnya ya kak. Thanks for sharing juga y kak

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.